✔ Treponeme Pertenue, Kuman Penyebab Penyakit Frambusia

Treponeme pertenue yaitu suatu bakteri. Bakteri ini bersifat patogen. Bakteri ini termasuk basil gram negative yang panjang, tipis, bergulung secara heliks dan berbentuk spiral langsing dengan lebar kira-kira 0,2µm dan panjang 5-15µm spiral melilit teratur berjarak 1µm satu sama lain. Pada cairan suspensi yang cocok dan jikalau ada zat pereduksi , treponeme pertenue sanggup tetap bergerak selama 3-6 hari pada suhu 25ºC. Bakteri ini gampang ditemukan pada secret lesi kulit atau mukosa. Pada stadium dini dan pada jaringan, kalenjar, dan limfa pada stadium lanjut. Bakteri ini menimbulkan penyakit frambusia atau patek atau yaws.

Frambusia atau patek atau yaws yaitu suatu penyakit abses di dareah tropis. Penyakit ini menimbulkan tanda-tanda di kulit dan tulang. Penyakit ini bersifat endemic terutama di kalangan anak-anak, dan di banyak tempat tropic yang panas dan lembab mirip di Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan beberapa tempat tropic lainnya di dunia. Infeksi pada insan biasanya disebabkan oleh luka pada kulit sehingga basil tersebut sanggup menembus kulit melalui luka tersebut. Selain itu abses sanggup terjadi melalui kontaminasi pakaian dan juga melalui lalat. Gejala primernya yaitu luka pada kulit yang ibarat buah murbei. Penularan penyakit ini ada 2 macam yaitu penularan langsung, yaitu melalui kontak dari orang ke orang, melalui luka dan juga sanggup melalui selaput lendir, sedang penularan tak eksklusif melalui benda atau serangga. Pengobatan yang dipakai yaitu memakai p3enisilin dengan konsentrasi 0,003 unit/mL merupakan acara yang treponemisidal yang faktual dan p3enisilin merupakan pengobatan pilihan. Kadang-kadang, p3enisilin sanggup diganti dengan dengan antibiotika lain mirip tetrasiklin atau eritromisin.

1. Klasifikasi

Klasifikasi taksonominya adalah:

Kingdom : Eubacteria

Filum : Spirochaetes

Class : Spirochaetes

Ordo : Spirochaetales

Famili : Treponemataceae

Genus : Treponema

Spesies : Treponema pertenue

2. Ciri-ciri khas organismeTreponema pertenue

Treponeme berbentuk spiral langsing dengan lebar kira-kira 0,2µm dan panjang 5-15µm. Spiralnya melilit teratur berjarak 1µm satu sama lain. Organisme ini bergerak secara aktif terus menerus berputar mengelilingi sumbu panjangnya. Sumbu panjang spiral umumnya lurus tetapi kadang kala sanggup belok.

Karena demikian tipis mikroorganisme ini tidak sanggup terlihat dengan terperinci kecuali dengan penerangan lapangan gelap atau dengan pewarnaan imunofluoresensi.

3. Penyakit yang ditimbulkan

Penyakit yang ditimbulkan oleh Treponema Pertenue yaitu frambusia atau patek atau yaws. Frambusia atau patek atau yaws yaitu suatu penyakit abses di dareah tropis. Penyakit ini bersifat endemic, terutama di kalangan belum dewasa dan di banyak tempat tropic mirip Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan dareah tropic lain di dunia. Lesi primernya, papula berulkus, biasanya pada lengan atau tungkai.penyebaran patek terjadi pada anak dibawah 15 tahun melaliu kontak dari orang ke orang.

Tidak terjadi abses transplasental maupun congenital. Pembentukan parut akhir lesi kulit dan destruksi tulang sering terjadi tetapi jarang terjadi komplikasi visceral atau komplikasi susunan saraf. Gejala primernya yaitu luka pada kulit yang ibarat buah murbei.

Penularan penyakit ini ada 2 macam yaitu penularan langsung, yaitu melalui kontak dari orang ke orang, melalui luka dan juga sanggup melalui selaput lendir, sedang penularan tak eksklusif melalui benda atau serangga.

4. Pengobatan

Obat yang dipakai yaitu p3enisilin dengan konsentrasi 0,003 unit/mL merupakan acara yang treponemisidal yang faktual dan p3enisilin merupakan pengobatan pilihan. Pada frambusia dengan masa sakit kurang dari setahun, kadar p3enisilin dipertahankan selama 2 ahad dengan penyuntikan tunggal benzatin p3enisilin G2,4 juta unit secara intramuskuler. Pada frambusia lanjut takaran yang ma diberikan 3 kali dalam interval 1 minggu. Kadang-kadang, p3enisilin sanggup diganti dengan dengan antibiotika lain mirip tetrasiklin atau eritromisin.

Sumber http://biologi-indonesia.blogspot.com

Share this post