iklan banner

Sukses Berbisnis Dengan Budidaya Tiram/Kerang Mutiara



1.       PENDAHULUAN

Mutira semula hanya diperoleh dari tiram mutiara yang hidup alami di laut. Berkat kemajuan teknologi ketika ini, mutiara sudah sanggup dibudidayakan, walaupun sebagian besar teknologinya masih didominasi atau dikuasai oleh bangsa lain.

Balai Budidaya Laut, Lampung selalu berupaya untuk mengejar ketinggalan teknologi budidaya mutiara tersebut, alasannya ialah menyadari betapa besar potensi mutiara di negara kita. Keberhasilan Balai Budidaya Laut membudidayakan mutiara merupakan langkah gres yang pertanda bahwa teknologi itu sanggup dilakukan oleh bangsa Indonesia.

Di negara kita tiram mutiara yang banyak dibudidayakan ialah jenis Pinctada maxima (Goldlip Pearl Oyster). Jenis ini banyak ditemukan di perairan Indonesia Bagian Timur (Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat).


2.       PEMILIHAN LOKASI

1)  Lokasi terlindung dari angin dan gelombang yang besar.
2)  Perairan subur, kaya akan makanan alami.
3)  Kecerahan cukup tinggi.
4)  Cukup tersedia induk/benih tiram mutiara.
5)  Dasar perairan pasir karang dan kedalaman air 15 25 m.
6)  Kadar garam 30 34 ppt dan suhu 25 280C.

7)  Bebas pencemaran.


Hal. 1/ 4
 




Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166 69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id


TTG BUDIDAYA PERIKANAN




3.       PEMASANGAN INTI

1)  Pemasangan inti mutiara bulat

-     Tiram mutiara yang telah terbuka cangkangnya ditempatkan dalam penjepit dengan posisi bab anterior menghadap ke pemasang inti.

-     Inti mutiara bulat dibentuk dari cangkang kerang air tawar dengan diameter bervariasi antara 6 12 mm.

-     Setelah posisi organ bab dalam terlihat jelas, dibentuk sayatan mulai dari pangkal kaki menuju gonad dengan hati-hati.

-     Dengan graft carrier masukkan graft tissue (potongan mantel) ke dalam torehan yang dibuat.

-     Masukkan inti dengan nucleus carrier secara hati-hati sejalur dengan masuknya mantel. Penempatannya harus bersinggungan dengan mantel.

-     Pemasangan inti selesai, tiram mutiara dipelihara dalam keranjang pemeliharaan.

2)  Pemasangan inti mutiara setengah bulat (blister)

-     Tiram mutiara yang telah terbuka cangkangnya diletakkan dalam penjepit dengan posisi bab ventral menghadap arah pemasang inti.

-     Inti mutiara blister bentuknya setengah bundar, jantung atau tetes air; terbuat dari materi plastik. Diameter inti mutiara blister berkisar 1 2 cm.

-     Sibakkan mantel yang menutupi cangkang dengan spatula, sehingga cangkang bab dalam (nacre) terlihat jelas.












1. Gonad
2. Hati
3. Perut
4. Kaki
5. Inti
6. Mantel
7. Otot adductor
8. Otot retractor




Gambar 1. Pemasangan Inti Mutiara Bulat




Hal. 2/ 4
 




Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166 69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id


TTG BUDIDAYA PERIKANAN



-     Tempatkan inti mutiara blister yang telah diberi lem/perekat dengan alat blister carrier pada posisi yang dikehendaki; minimal 3 mm di atas otot adducator.

-     Setelah cangkang bab atas telah diisi inti mutiara blister, kemudian tiram mutiara dibalik untuk pemasangan inti cangkang yang satunya. Diusahakan pemasangan inti ini tidak saling bersinggungan jika cangkang menutup. Satu ekor tiram mutiara sanggup dipasangi inti mutiara blister sebanyak 8 12 buah, dimana setiap belahan cangkang dipasangi 4 6 buah.

-     Pemasangan inti mutiara blister selesai, tiram mutiara dipelihara dalam keranjang pemeliharaan di laut.


4.       PEMELIHARAAN

1)  Tiram mutiara yang dipasangi inti mutiara bulat perlu dilakukan pengaturan posisi pada waktu awal pemeliharaan, semoga inti tidak dimuntahkan keluar. Disamping itu daerah dimasukkan inti pada ketika operasi harus tetap berada dibagian atas.

2)  Pemeriksaan inti dengan sinar-X dilakukan sehabis tiram mutiara dipelihara selama 2 3 bulan, dengan maksud untuk mengetahui apabila inti yang dipasang dimuntahkan atau tetap pada tempatnya.

3)  Pembersihan cangkang tiram mutiara dan keranjang pemeliharaannya harus dilakukan secara berkala; tergantung dari kecepatan/kelimpahan organisme penempel.







5.       PANEN

Mutiara bulat sanggup dipanen sehabis dipelihara 1,5 2,5 tahun semenjak pemasangan inti, sedangkan mutiara blister sanggup dipanen sehabis 9 12 bulan.


6.       SUMBER

Brosur Budidaya Tiram Mutiara, Balai Budidaya Laut, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian, Lampung.




Sumber http://defantri.blogspot.com

0 Response to "Sukses Berbisnis Dengan Budidaya Tiram/Kerang Mutiara"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel