iklan banner

✔ Semangat Dan Kecewa


Pagi-pagi sekali saya terbangun dari tidurku,kulihat  di ssekeliling asrama masih tampak sepi dan hanya beberapa orang terluihat disana. Lalu saya bergegas mandi, sebab hari ini ada tugas  Mata Kuliah yang belum terselesaikan. Aku ambil handuk dan perlengkapan mandi lainnya segera menuju Sumur di belakang Asrama,karena mesin penarik airnya sedang rusak terpasak mandi di luar. Ku timba air seember demi seember kemudian kucurahkan keseluruh badanku.
“Uhhhhhhhh, hambar banget air ini” desisku pelan,
Kutimba dan kutimba terus hingga selesai. Setelah jawaban mandi, saya lekas berwudhu dan menunaikan sholat subuh… dan kemudian saya segera berkemas mengenakan pakaian batik yang biasa saya pakai pada hari jum’at, saya kemasi buku Mata Kuliah hari ini.
Kulihat jam telah membuktikan pukul 06.00 wib, saya segera menuju ruangan depan untuk mengenakan sepatu yang biasa saya pakai, dalam benakkuyang hanya terpikir Mata Kuliah FiQH yang belum terselesaikan,sehingga daerah tidur belum sempat saya rapikan dan saya tinggalkan kolam kapal pecah..
Beberpa menit berlalu, sekarang sepatu telah jawaban saya kenakan dan segera bergegas berangkat menuju kampus, saya berjalan dengan  semangat dari asramaku menuju jalan besar didepan sana. Tak usang kemudian saya telah stand by di tepi jalan seraya menunggu angkutan umum yang biasa saya naiki.
Tampaklah terlihat dari kejauhan sana, sebuah angkutan umum berwarna merah bernomorkan 103, itu yaitu angkutan umum yang biasa saya naiki taoi sebab angkutan itu mengantar sewa dan belok sehinngga memakan sedikit lebih banyak waktu, sehingga kuputuskan tidak untuk menyetopnya. Terlihat ramai angkutan umum berlalu lalang dari berlawanan arah maupun dari arah yang sama. Tetapi saya masih saja berdiri di tepi jalan menunggu angkutan umum yang saya harapkanyaitu angkutan yang bernomorkan 11 berwarna kuning ataupun angkutan berwarna merah bernomorkan 121A.
Menunggu dan terus menunggu,tetapi angkutan umum yang saya harapkan tak kunjung datang. Sudah hampir ½ jam saya disana tapi masih saja wajah cantik terpampang kasatmata di tepi jalan. Tak usang kemudian terlihatlah sesosok angkutan umum yang saya nanti, tanpa berpikir lagi segera saya lambaikan tangan mengisyaratkan saya ikut serta dalam angkutan itu. tetapi hatiku menjadi gelisah dan pikiranku kesana kemari perihal kiprah Mata Kuliah Fiqh yang belum selesai.
Selam kurang lebih 7 menit di angkutan umum tsb, tibalah saya di kampus tercintaku, yang merupakan salah satu kampus Islam di Sumatera Utara, dsn ssegera kulangkahkan kakiku dengan lambaian tangan yang cepat dengan tujuan semoga segera hingga di ruangan dan segera menuntaskan kiprah Mata Kuliah Fiqh tersebut.
Langkahku tiba-tiba terhenti sejenak, saya melihat suatu ketaknormalan dari jauh sana, kulihat kearah ruangan kelasku, “kenapa kelasku tampak kosong” ucapku dalam hati. Seger kudekati ruangan itu dan alhasil, benar tak ada orangoun disana.
“Am, emangnya kalian masuk”, Tanya Radiati salah satu teman kuliahku.
“gak tau” jawabku dengan sedikit malu,
“kata si Umi, kalian gak masuk” sambung anak disebalahnya.
“oh gitu ya”, jawabku pelan.
Semangatku yang begitu menggebu-gebupupus sudah dan terus kulangkahkan kakiku menghampiri Radiati dan kawan-kawannya. Dan sesudah itu, saya duduk dan bercerita dengan Radiati problem beasiswa Dipa dan sambil nanya mata kuliah yang udah di mid kan. Setelah itu, saya putuskan untuk mencar ilmu di perpustakaan, tapi sebelumnya saya membeli dua buah roti daan melahapnya sendiri di ruanganku.
“kenapa gak ada yang ngabari aku, jikalau hari ini gak masuk”, ucapku dengan raut wajah sedikit kecewa sambil melahap roti yang telah ku beli tadi, roti telah jawaban kulahap, dan hendak membuang sampah kedepan ruangan,
Tiba-tiba…
“Amri, Amri”, tampak bunyi itu dari pojok sana, segra kualihkan pandanganku dan kulihat mitra sekelasku yang sedang membawa sebuah daerah yaitu daerah gorengan yang menjadi bisnisnya dikelas.
“Eh,, Aauji” jawabku..
“ngapain, kau disini? Emang gak dikabari jikalau gak masuk”,tanyanya.
“iya, gak ada kabar, padahal tadi malam, saya nge-SMS sebagian mitra kita, dan nanya-nanya perihal kiprah fiqh tapi gak aada yang ngasih isu jikalau gak masuk” jawabku lagi,
“aku juga kurang tau Amri, orang itu yang minta libur”,ujarnya.
“yea udahlah, cukup tau aja”, candaku..
“aku aja, kesini mau jualan sambil mau ngerjai kiprah daripada di masjid gak sanggup apa-apa”,jelasnya.
Setelah itu, Auji berlalu pergi menuju masjid dan saya masih galau bercampur kecewa . tak usang kemudian saya pun segera menyusul mkw masjid sebab hendak buang hajat dan mencari toilet terdekat yang ada disana..
****
Kulihat jam tanganku,telah menunjukkan pukul 08.00 wib, saya duduk cantik di dingklik yang telah disediakan didepan perpus, kulihat mahasiswa /i yang berlalu lalang menuju ruangan masing-masing. Masih terpikir dibenakku, “kenapa gak ada yang ngabari aku, ya udahlah mungkin mereka lupa? Atau apalah? “ ucapku.
“mungkin ini lebih baik, dari pada saya tidur samapi siang lebih baik saya mencar ilmu di perpus”, ujarku dengan senyuman manisku…


To be countinue  .... ...

Sumber http://amriesagala.blogspot.com

0 Response to "✔ Semangat Dan Kecewa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel