✔ Merindukannya
Senja yang begitu indah dan mempesona, terlihat awan merah bercampur kehitam-hitaman disetiap sudut langit yang mengambarkan hari akan segera terdengar panggilan tuhan, tak usang kemudian terdengarlah bunyi muadzin yang memperindah suasana senja ketika itu. tak usang sesudah itu terlihat segerpmbolan orang yang sedang bergegas mununju masjid untuk menunaikan kewajiban sebagai muslim yaitu sholat lima waktu. sesudah melihat terlihat raut wajah diyah yang begitu sedihy alasannya ialah merind7u ibunya yangb telah usang meninggalkannya. “andai saja ibu masih ada, niscaya saya akan diajak untuk sholat berjama’ah d masjid” gumamnya dengzan nada lirih. Hari semakin gelap, diyah bergegas untuk menun aikan sholat mangrib densiri.
Awan senja telah terlihat pupis diatas langit, yang terlihat hanya awan-awan hitam yang kelam daqn kelasbu. Wajah diyah terlihat lebih segar sesudah sholat, dengan hati yang masih sendu, kemudian ia mengambil sebuah kitab ALquran untuk memperdengarkan alunan merdu duaranya melantunkan ayat-ayat sucdi yang menyejukkan dan menciptakan bagi siapa yang mendengar akan merasa tenNG Karena lantunan bunyi dan irama diya yang begitu indah.. nada-nada indah itu terdengar begitu nyaring dan menggertarkan.
Awan senja telah terlihat pupis diatas langit, yang terlihat hanya awan-awan hitam yang kelam daqn kelasbu. Wajah diyah terlihat lebih segar sesudah sholat, dengan hati yang masih sendu, kemudian ia mengambil sebuah kitab ALquran untuk memperdengarkan alunan merdu duaranya melantunkan ayat-ayat sucdi yang menyejukkan dan menciptakan bagi siapa yang mendengar akan merasa tenNG Karena lantunan bunyi dan irama diya yang begitu indah.. nada-nada indah itu terdengar begitu nyaring dan menggertarkan.
“diyah,diyah” bunyi itu terdengar dari pojok belakang, dan terlihat raut wajah yan g begitu bahagia, mendengar bunyi itu, diyah mengkhiri nbacaannya dan leaas mengembalikan kitab suci itu ketempat semula, sermbari menjawan “apa kak,m tampaknya wajah kakk begitu bahagia” jawab diyah pelan,
“diyah tau hak, abang senang kenapa” ucap kakaknya,
“ya diyh, gak taulah ka, orzng kaka belum bilang kok” jawan diyah sambil menghampiri kakaknya.
”kakak, kakak..” goda kakaknya.
“kakak kenapa, buat ingin tau aja” ucap siti sambil menawarkan wajah dan rasa keingin tahuannya.
“kakak, mau bilang sama diyah…” jawab kakanya dg memutus pwmbicaraan lagi..
“diyah terlihat setengah kesel, ayol;ah kak, apaan sih” pinta diyah dg memelas.
“kakak sayang kau diyah,, hehheeh” ucap kakaknya sembari memeluk diyah dengan pe4nuh cinta dan kasihn sayang.
“hmmmmm, kakak… diyah piker apa, bila itu sih diyah tau” ucap diyah manja.
Terliht dipojok san, jam te;ah menawarkan puku; 19.45 wib, tak usang kemudian tiba-tiba terdengar bunyi adzan, diyah dan kakaknya seger a bergegas untuk menunaikan sholat isa secara berjamah. Setalah final mel;aksanaklan shlat diyah dan kajkanya segera menuju sebuah meja mencar ilmu dasn terlihat disana setumpk buku yang menunggu untuk ssegera diselesaikan.
“kaka, bantuin diyah buat tugaslah?” pintanya manja.
“tugas apam sayang” jawab kakaknya.
“inilo kaka, kiprah sejrah dsrin guru diyah” rengeknya dengan manja,
Tanpa berpikir lama, kakanya segera mengambil pena dan kertas alalu menuliskan balasan yang akanh di kumpulkan adeknya itu besok.. sesudah semua tuga sselesai, diyah dan kakaknya segera bergegas untuk tidur, alasannya ialah besok mereka harus bngun pagi…
*****
Pagi yang begitu sejuk menciptakan ketenangan hingga didalam hati, diyah terliht telah berdiri dari tidurnya dan hendak melaksasnakan shalat shubuh bersama kakaknya, ketika hendak menju kamar mandi, tiba-tiba lampu mati, semua terlihat gelap,”kaka, kenapa mati lampi, diyah takut kak” teriak diyah dengan keras lalu....
Bersambung****
Sumber http://amriesagala.blogspot.com
Bersambung****
0 Response to "✔ Merindukannya"
Posting Komentar