Makalah: Managemen Pengorganisasian (Organizing)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami sanggup menuntaskan “MANAJEMEN” yang berjudul “PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)“ ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW yang mana telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang menyerupai yang telah kita rasakan ketika ini, sehingga kita sanggup mencicipi manfaat ilmu yang berkembang sangat pesat berdasarkan perkembangan zaman.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Dan kami pun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh lantaran itu, kepada para pembaca kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah yang kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya pada kami. Aamiin
Serang, 11 April 2013
Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
PENGORGANISAIAN (ORGANIZING)
A. DEFINISI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN
Secara konsep, ada dua batasan yang perlu dikemukakan,yakni istilah ”organizing” sebagai kata benda dan ‘organizing’ (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menandakan pada rangkaian acara yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi mempunyai dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu forum (institution) atau kelompok fungsional, sebagai referensi kita mengacu pada perusahaan, tubuh pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan arti kedua mangacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
B. PENGERTIAN ORGANISASI
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi ialah suatu bentuk komplotan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. [1]
Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi kiprah dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
C. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: ialah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan majemuk aktifitas yang diharapkan untuk mencapai tujuan,menempatkan orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang diperlukan, memutuskan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktifitas-aktifitas tersebut.[2]
Sedangkan dalam arti umm pengorganisasian ialah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur banyak sekali macam kegiatan, memutuskan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.
D. UNSUR-UNSUR PENGORGAINISASIAN
Secara sederhana organisasi mempunyai tiga unsur, yaitu orang,kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berafiliasi sehingga merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasian secara terperinci adalah:
1. Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi.yang berdasarkan fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur (administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng memimpin sustu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara pekerja (non management/workers). Semua itu secara gotong royong merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bekerjsama akan suatu perbuatan yang dilakukan secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.oleh karna itu, semua anggota atau semua warga yang berdasarkan tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara gotong royong merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan, merupakan arah atau target yang dicapain. Tujuan menggambarkan tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik tamat ihwal apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor).
5. Lingkunagan (environment) faktor lingkungan contohnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan tknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:
a. Kondisi atau situasi, yang secara eksklusif maupun secara tidak eksklusif kuat terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan perkara komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah oprasi yang dijadikan target kegiatan organisasi. Wilayah opeasi dibedakan menjadi:
1. Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
2. Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau tempat operasi organisasi.
3. Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang mempunyai kekerabatan dankepentingan dengan organisasi.
4. Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang beralku.
5. Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalya keadaan iklim,udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), tanaman dan fauna.
E. TEORI-TEORI ORGANISASI
Teori organisasi ialah suatu konsep. Pandangan,tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan perkara organisasi sehnga sanggup lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi sanggup mencapain sasan yang ditetapkan, adapun yang dimaksud perkara itu sendiri ialah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Secara garis besar ada empat kelompok teori dalam organisasi, yakni teori klasik,teori prilaku, teori sistem, dan teori kontingensi.
1. Teori organisasi klasik.teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembng mulai tahunn 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah forum yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memperlihatkan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Terdapat 3 (tiga)katagori pokok pendekatan klasik yakni, scientific managenet, administrative management, the bureaucratic model of organization ‘(beach, 1980:133).
2. Teori human relations, Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori kekerabatan kemanusiaan, teori kekerabatan antara manusia, teori kekerabatan kerja insan atau the human relations theory. Teori ini muncul akhir ketidak puasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “ pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Suatu kekerabatan dikatakan kekerabatan kemanusiaan apabila kekerabatan tersebut sudah sanggup memperlihatkan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas.
3. Teori organisasi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi prilaku anggota organisasi. Teori ini beropini bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaan yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.
4. Teori birokrasi. Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan taktik sebagai berikut:
a) Pembagian dan penguasaan pekerjaan secara khusus.
b) Prinsip hirarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasanya langsung.
c) Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dai pemberhentian otoriter dan prestasi kerja, dan dilindugi dari pemberhentian otoriter dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
d) Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak pilih kasih . taktik ini dinamakan prinsip impersonal.
e) Tiap-tiap kiprah dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurutsistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas.
5. Teori organisasi proses. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses kerjasama formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian kiprah dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (universal).
6. Teori organisasi kepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung hingga berapa jauh seorang pemimpin bisa menghipnotis bawahan sehingga meraka bisa bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi sanggup dicapai secara efisien dan efektif.
7. Teori organisasi fungsi. Fungsi ialah kelompok kiprah atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimipinatau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), sumbangan motifasi atau bimbingan (motivating), pengawasan (controling), dan pengambilan keputusan (deciion making).
8. Teori pengambilan keputusan. Teori ini berlandaskan adanya banyak sekali keputusan yang dibentuk oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan ditingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijsanaan umum, keputusan ditingkat menengah yang memuat program-program untuk melaksanakan keputusan administratif, maupun keputusan ditingkat bawah.
9. Teori kontingensi (teori kepentingan). Teor ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi sanggup berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi bisa memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.
Dari semua teori ini, tidak satu pun teori ini dianggap paling lengkap atau paling dianggap baik dan tepat apabila bisa memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dengan memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
F. STRUKTUR ORGANISASI
1. Definisi struktur organisasi
Struktur organisasi ialah susunan komponen-komponen (unit kerja) dan kekerabatan antara tiap cuilan secara posisi yang ada pada perusahan dalam menjalin kegiatan oprasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menandakan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan. Pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikordinasikan (integrasi) secara formal
2. Elemen struktur organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para menejer ketika hendak mendisain struktur, antara lain:
a. Spesialis pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi kedalam beberapa pekerjaan tersendiri.
b. Depaartementalisasi. Dasar yang digunakan untuk mengelompokan pekerjan secara bersama-sama. Departementalisasi sanggup berupa proses, produk, geografi dan pelanggan.
c. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
d. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang sanggup diarahkan oleh menejer secara efisien dan efektif.
e. Sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingakt pengambilan keputusan terkonsentrasi pada suatu titik didalam organisasi. Desentralisasi ialah lawan dari sentralisasi.
f. Formalisasi. Sejauh mana peerjaa-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
3. Model disain struktur organisasi
a. Model mekanistik, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementralisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan info yang terbatas, dan sentralisasi.
b. Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, memakai tim lintas hirarki dan lintas fungsi, mempunyai formalisasi yang rendah, mempunyai jaringan info yang komprehensif, dan mengandalakan pengambilan keputusan secara parisifarif.
c. Model piramid, model ini dibentuk prsis sebuah piramida.
d. Model horizontal. Model ini dibentuk dengan menarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian fungsional masing-masing bersama tugasnya masing-masing.
G. PROSES ATAU LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
Menurut stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
b. Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan yang secara logis danmemadaidapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
c. Mengkombinasi pekerjaan anggota prusahaan dengan secara logis dan efisien.
d. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
e. Memantau efektivitas organisasi dalam mengambil lamgkah-langkah adaptasi untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
H. PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi ialah suatu disiplin ilmu yang mempelajari ihwal sikap tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi ihwal organisasi. Dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini ialah studi ihwal sumber daya insan dan pesikolog industri.
Prilaku organisasi ketika ini merupakan bidang studi yang berkembang jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan disekolah-sekolah bisnis, meskipun banayak universitas yang juga mempunyai acara psikologi industri dan ekonomi industri pula.
Bidang ini sangat kuat dalamdunia bisnis dengan para praktisi menyerupai peter ducker dan peter senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengar banyak sekali latar belakang dan nilai budaya harus bekerja gotong royong secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikeriktik sebagai suatu bidang studi lantaran asumi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis (lihat studi administrasi kritis).
I. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Fungsi pengorganisaian ialah proses yang menyangkut bagaimana strategidan taktik yang telah dirumusakan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan sanggup memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi sanggup bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
J. KEGIATAN DALAM FUNGSI PENGORGANISASIAN
a. Mengalokasikan sumber daya. Merumuskan dan memutuskan tugas, dan memutuskan mekanisme yang diperlukan.
b. Menetapkan struktur organisasi yang menandakan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.
c. Kegiatan perekrutan, penyelesaian, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.
d. Kegiatan penempatan sumber daya insan pada posisi yang paling tepat.
K. TUJUAN PENGORGANISASIAN
Tujuan pengorganisan ialah biar dalam pembagian kiprah sanggup dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian kiprah diharapkan setiap organisasi sanggup meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak tidak mungkin sanggup menjadikan kegagalan dalam penyelesaian pekerjaan itu.
Tujuan organisasi sanggup dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini penting karena:
1. Tanpa tujuan yang terang organisasi tidak akan mempunyai arah.
2. Tanpa tujuan jelas, organisasi tida ada artinya dan hanya akan menjadikan pemborosan belaka.
3. Tujuan yang terang akan mempermudah dalam membentuk dan struktur organisasi.
4. Tujuan yang terang akan mempermudah dalam memilih jumlah dan penempatan pegawai.
5. Tujuan yang terang akan memperlihatkan perangsang kerja pada para anggota organisasi.
6. Tujuan yang terang akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, lantaran mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujaun yang sama, yaitu tujuan organisasi.
7. Tujuan yang terang merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode, dan mekanisme yang akan dipergunakan.
8. Tujuan yang terang merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.
Tujuan organisasi harus sanggup diterima oeh para anggota. Apabila tujuan organisasi itu sanggup diterima oleh para anggota, hal ini berarti para anggota organisasi mempunyai keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka pun akan sanggup tercapai sehingga tujuan mereka sanggup dengan gampang digerakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kesimpulan makalah diatas sanggup disimpulkan bahwa sangat penting Pengorganisasian (Organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari administrasi yang niscaya ada dan sangat dibutuhkan, maka kiprah pengorganisasin sangat penting dan sangat memilih langkah selanjutnya dalam manajemen.
Pengertian organisasi sanggup diartikan menjadi dua arti yaitu, dalam arti dinamis disebut pengorganisasian dan dalam arti statis disebut organisasi.
Secara sederhana organisasi mempunyai tiga unsure, yaitu ada orang, ada kerjasama dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetap saling kait atau saling berafiliasi sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Keberhasialan atau kegagalan organisasi niscaya berhubungn dengan kiprah para anggotanya. Suatu keberhasilan sanggup dicapai jikalau ada kerjasama yang baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan sanggup disebabkan lantaran adanya factor internal pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
B. Saran
Menginat pentingnya pengorganisasian mak perlu kiranya perkara ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam kasatmata di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut ihwal organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggotanya harus saling bekerja sama dengan baik dan menjaga kebersamaan biar apabila terjadi perkara sanggup diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Bowo. 2008. Pengorganisasian. Fakultas Ekonomi. Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Hani, Handoko. 2003. Manajemen. Edisi kedua. Cetakan kedelapan belas. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kardaman. 1996. Pengantar IlmuManajemen. Jakarta: Gramedia.
Purwanto, Yadi. 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Cendikia Informatika.
Sumber http://defantri.blogspot.com
0 Response to "Makalah: Managemen Pengorganisasian (Organizing)"
Posting Komentar