Laporan Karya Wisata Yogyakarta Dan Bandung
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Laporan karya wisata Yogyakarta dan Bandung
Disusun oleh :
Laporan karya tulis ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal:
Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional 2015/2016.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
MOTTO
· Perjalanan hidup yaitu serangkaian dongeng yang tertuang dalam buku kehidupan, maka buatlah langkah hidupmu menjadi dongeng yang sangat indah.
· Keyakinan, semangat, dan motivasi yaitu langkah awal sebuah kesuksesan.
· Berusahalah untuk tidak menjadi insan yang berhasil tapi berusahalah menjadi insan tang berguna.
· Tetap berusaha untuk menggapai sejuta mimpi, walau berjuta rintangan menghadang.
PERSEMBAHAN
Dengan terselesaikannya dan terwujudnya karya tilis ini disamping sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional, saya juga mempersembahkan kepada:
1. Bapak Budoyo, S.Pd.M.M.Pd selaku kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Way Jepara.
2. Guru pembimbing Bapak Heri Ciptaning, S.Pd dan Ibu Dra. Puji Wahyuni yang telah membantu penyusunan laporan ini.
3. Ibu Subekti, S.Pd selaku wali kelas IX.4
4. Pembaca yang budiman
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memperlihatkan anugrah kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk sanggup menuntaskan Laporan Karya Wisata Yogyakarta dan Bandung yang disusun sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional 2015/2016.
Penulisan karya tulis ini disusun menurut pengalaman selama saya melaksanakan kunjungan di Candi Borobudur.Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh lantaran itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan karya tulis ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala perjuangan kita Amin.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ii
MOTTO..............................................................................................................iii
PERSEMBAHAN..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................v
BAB I | PENDAHULUAN | | |
| 1.1 | Latar Belakang......................………………………………...... | 1 |
| 1.2 | Maksud dan Tujuan........................……………........................ | 2 |
| 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 | Manfaat.......................………………………………………… Waktu Pelaksanaan..................................................................... Objek wisata/budaya yang dikunjungi....................................... Metode Pengumpulan Data........................................................ Analisis Data.............................................................................. | 3 3 4 4 4 |
BAB II | LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE BOROBUDUR | | |
| 2.1 | Arti Nama Borobudur …………. …………………………………… | 5 |
2.2 2.3 2.4 2.5 | Sejarah Candi Borobudur.........……………………………….. Uraian Bentuk Bangunan........................................................... Letak Candi Borobudur...........………………………………... Usaha Penyelamatan Candi Borobudur....…………………...... | 6 7 8 9 | |
BAB III | PENUTUP | | |
| 3.1 | Kesimpulan...........…………………………………………….. | 11 |
| 3.2 | Saran.............……………………………………………......... | 11 |
DAFTAR PUSTAKA | | ||
LAMPIRAN-LAMPIRAN GAMBAR | |
V
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterampilan menulis yang sangat rendah di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama yaitu salah satu kelemahan siswa dalam menyebarkan tulisannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu selain tidak disajikan secara mendalam dalam materi bimbing selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung, siswa juga belum mempunyai tradisi dan budaya untuk memberikan pikiran dan perasaannya kedalam bentuk tulisan. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan ketika mendapat kiprah untuk menyusun karya tulis. Hal itu diperparah dengan masih jarangnya panduan sederhana yang bisa dijadikan sebagai contoh siswa ketika menyususn karya tulis.
Karyawisata merupakan acara rutin sekolah yang dilakukan oleh siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Way Jepara setiap final semester ganjil. Selain untuk memperkenalkan aset wisata dan karya budaya bangsa, karyawisata juga dimaksudkan sebagai sarana bagi siswa semoga bisa menyusun karya tulis dalam bentuk laporan dengan baik menurut objek-objek wisata dan budaya yang dikunjungi. Dengan cara demikian, para siswa bisa melihat dan melaksanakan observasi secara eksklusif terhadap objek-objek yang dikunjungi, untuk selanjutnya didokumentasikan dan dikumpulkan sebagai materi penyususnan laporan.
Karya tulis dalam bentuk laporan tersebut dimaksudkan sebagai salah satu upaya sekolah untuk membudayakan cara berpikir ilmiah di kalangan siswa menurut konsep-konsep keilmuan, sehingga karya tulis yang disusun sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya secara keilmuan sekaligus dijadikan sebagai prasyarat bagi siswa untuk mengikuti ujian final sekolah sesudah siswa yang bersangkutan duduk di dingklik kelas IX. Meskipun demikian, panduan sederhana yang bisa dijadikan oleh siswa ketika menyusun karya tulis masih jarang ditemukan.
1
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu disusun sebuah panduan penyusunan karya tulis sederhana semoga sanggup dijadikan sebagai contoh parasiswa sehingga mereka bisa menyususn karya tulis sesuai dengan sistematis, isi, bahasa, dan ketentuan lain yang berlaku.
1.2Maksud dan Tujuan
1. Membudayakan acara menulis di kalangan siswa.
2. Membudayakan siswa semoga bisa berpikir secara ilmiah sehingga bisa menyususn karya tulis yang sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya secara keilmuan.
3. Memperkenalkan dan mendekatkan siswa pada aset wisata dan karya budaya bangsa.
4. Memberikan bekal penulisan karya tulis kepada siswa semoga sanggup dimanfaatkan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau terjun ke tengah-tengah masyarakat.
5. Menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa, yakni jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
6. Melatih siswa untuk bekerja sama dan berkolaborasi secara kooperatif dengan sesama teman dan pihak-pihak terkait.
7. Memenuhi ketentuan dan tata tertib sekolah semoga siswa bisa menyususn karya tulis sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian final sekolah.
2
1.3Manfaat
1. Karya tulis yang disusun siswa sanggup dimanfaatkan oleh sekolah sebagai dokumen portopolio kreativitas siswa dari tahun ke tahun.
2. Karya tulis yang disusun siswa sanggup dimanfaatkan untuk memperkaya khazanah pustaka dan perkembangan dunia akademik di kalangan siswa.
3. Proses dan teknik penyususnan karya tulis sanggup dimanfaatkan oleh siswa sebagai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau terjun ke tengah-tengah masyarakat.
1.4Waktu Pelaksanaan
No. | Hari/ Tanggal | Waktu | Tujuan Wisata | Makan | |
1. | Rabu, 30 Des 2015 | 08.00 – 12.00 12.00 – 13.00 13,30 – 18.00 19.00 – 20.00 20.30 – 05.00 05.30 – 08.30 | Berangkat dari SMPN 1 ISHOMA Melanjutkan perjalanan ISHOMA Melanjutkan perjalanan ISHOMA | Catering sekolah RM. Katinung Subang RM. Grafika Gombong | |
2. | Kamis, 31 Des 2015 | 10.00 – 12.00 13.00 – 15.00 15.30 – 18.00 18.15 – 19.00 19.15 – 21.00 21.15 – 24.00 24.15 – 05.00 | Candi Borobudur ISHOMA Malioboro Ke penginapan ISHOMA Alun-Alun Keraton Yogya Berlayar mencari mimpi | Catering Borobudur Hotel Sartika Hotel Sartika | |
3. | Jum’at, 01 Jan 2016 | 05.00 – 07.30 08.00 – 10.30 11.30 – 12.00 12.15 – 13.00 13.15 – 16.00 16.15 – 17.30 18.00 – 05.00 | ISHOMA Gembira Loka Museum Dirgantara ISHOMA Candi Prambanan ISHOMA Berangkat ke Bandung | Hotel Sartika RM. Paraside RM. Paraside | |
| Sabtu, 02 Jan 2016 | 05.00 – 08.30 09.00 – 10.30 11.00 – 12.30 12.30 – 14.00 14.15 – 15.00 15.30 – 18.00 19.00 – 07.00 | ISHOMA Pasar Baru Bandung Museum Geologi ISHOMA Kebun Bunga Bandung Ciater/Sari Ater Bandung Pulang Kampung | RM. Bandung RM. Bandung | |
| | | | | |
5. | Minggu, 03 Jan 2016 | 08.00 - ........ | Tiba di SMPN 1 Way Jepara | |
1.5Objek Wisata/budaya yang dikunjungi
Objek wisata yang dukunjungi adalah:
1. Candi Borobudur,
2. Gembira Loka,
3. Museum Dirgantara,
4. Candi Prambanan,
5.
6. Ciater/Sari Ater Bandung.
1.6Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan karya tulis ini, saya memakai beberapa metode penulisan. Adapun metode tersebut adalah;
a. Metode observasi/pengamatan
b. Metode study pustaka
c. Browsing internet.
1.7Analisis Data
a. Metode observasi/pengamatan yaitu metode pengumpulan data dengan cara melaksanakan pengamatan secara eksklusif kemudian mencatatnya dengan sistematis terhadap objek.
b. Metode study pustaka yaitu membaca dan mengkaji buku-buku dan brosur yang membahas wacana objek wisata.
c. Browsing internet yaitu mencari data-data terkait dengan objek wisata diberbagai situs-situs web.
4
BAB II
B0R0BUDUR
2.1 Arti Nama Borobudur
Naskah dari tahun 1365 M, yaitu kitab Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca juga mnyebutkan kata atau nama Budur untuk sebuah bangunan agama Budha aliran WAJRADHA. Penafsiran Borobudur telah pula dilakukan oleh Raffles menurut keteranganyang ia kumpulkan dari masyarakat luas. Budur merupakan bentuk lain dari Budo yang dalam bahasa Jawa berarti kuno. Tetapi bila dikaitkan dengan Borobudur berarti Boro jaman kuno, terang tidak mengandung suatu pengertian yang sanggup dikaitkan dengan candi Borobudur. Maka Raffles menampilkan keterangan keterangan yang lain yakni Boro berarti Agung dan Budur disamakan dengan Budha. Maka dengan demikian Borobudur berarti Sang Budha Yang Agung. Namun lantaran Bhara dalam bahasa Jawa kuno sanggup diartikan banyak, maka Borobudur sanggup pula berarti Budha yang banyak. Jika dikaji dengan teliti maka keterangan yang dikemukakan Raffles memang tidak ada yang memuaskan “Boro jaman kuno” kurang mengena, “Sang Budha Yang Agung” maupun “Budha Yang Banyak” kurang mencapai sasaran.
Drs Soedirman dalam bukunya Borobudur salah satu keajaiban dunia menjelaskan mengenai arti nama Borobudur hingga kini belum jelas. Namun juga dituliskan bahwa nama Borobudur berasal dari adonan kata Bara dan Budur. Bara bersal dari kata Sanskerta Vihara yang berarti kompleks candi dan Bihara atau asrama. Budur dalam bahasa Bali Bedudur yang berarti diatas.
Kaprikornus nama Borobudur berarti asrama atau Vihara atau sekelompok candi yang terletak diatas tanah atau bukit. Candi borobudur tidak hanya diperindah dengan relief relief dan goresan ukiran hias tetapi juga sanggup dibanggakan lantaran patung patungya yang sangat tingi mutu seninya.
5
2.2 Sejarah Candi Borobudur
Sampai kini belum pernah ditemukan sumber-sumber tertulis yang menyebutkan bilamana candi Borobudur itu dibangun sehingga secara niscaya tidak sapat ditentukan usinya. Beberapa bukti telah ditemukan pleh para jago untuk memilih usia dari bangunan Borobudur itu. Pada bab kaki candi Borobudur yang tertutup terdapat goresan pena singkat bahasa sanskerta dengan aksara kawi. Dengan membandingkan bentuk huruf-huruf tersebut dengan prasati-prasati bertarikh yang ada di Indonesia, maka sementara sarjana beropini bahwa Borobudur dibangun sekitar tahun 800M. Pada kurun itu di Jawa Tengah berkuasa raja-raja sari Wangsa Syailendra yang mebganut agama Budha Mahayana sehingga dapatlah dikatkan bahwa Borobudur bersifat agama Budha Mahayana itu ada hubungannya dengan Wangsa Syailendra.
Pembangunan candi-candi Buddha — termasuk Borobudur — ketika itu dimungkinkan lantaran pewaris Sanjaya, Rakai Panangkaran memberikan izin kepada umat Buddha untuk membangun candi. Bahkan untuk memperlihatkan penghormatannya, Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha), untuk pemeliharaan dan pembiayaan Candi Kalasan yang dibangun untuk memuliakan Bodhisattwadewi Tara, sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Kalasan berangka tahun 778 Masehi.Petunjuk ini dipahami oleh para arkeolog, bahwa pada masyarakat Jawa kuno, agama tidak pernah menjadi duduk kasus yang sanggup menuai konflik, dengan dicontohkan raja penganut agama Hindu bisa saja menyokong dan mendanai pembangunan candi Buddha, demikian pula sebaliknya. Akan tetapi diduga terdapat persaingan antara dua wangsa kerajaan pada masa itu — wangsa Syailendra yang menganut Buddha dan wangsa Sanjaya yang memuja Siwa — yang kemudian wangsa Sanjaya memenangi pertempuran pada tahun 856 di perbukitan Ratu Boko.
6
2.3 Uraian Bentuk Bangunan
Candi Borobudur tidak mempunyai bilik ataupun ruangan didalamnya oleh lantaran itu tidak sanggup berfungsi sepenuhnya sebagai candi. Maka lebh tepatnya kiranya kalau bangunan itu kita anggap sebagai bangunan ziarah dan bukan sebagai tempat pemujaan. Sesungguhnya adanya jenjang dan lorong-lorong dimaksudkan sebagi pengantar serta pemandu para peziarah untuk menuju ke puncak melalui jalan keliling dari satu tingkat ke tingkat berikutnya.
Adapun tingkatan-tingkatan itu intinya sanggup pula diterapkan pembagian alam semesta menjaditiga dunia:
Dunia paling bawah
KAMADHATU : Atau dunia hasrat.
Dalam tingkatan ini insan masih terikat pada hasrat bahkan dikuasai oleh hasrat. Relif ini terdapat pada kai candi bangunan asli.
Dunia yang laing tinggi
RUPADHATU : Atau dunia rupa.
Manusia telah meninggalkan segala hasratnya, tetapi masih terikat pada nama dan rupa. Bagian ini terdapat pada langkah 1 hingga 5.
Dunia yang tertinggi
ARUPADHUTA : Atau duni tanpa rupa.
Dalam tingkatan ini sudah tidak ada sama sekali nama ataupun rupa. Manusia telah bebas sama sekali dan telah tetapkan untuk selama-lamanya segala ikatan kepada dunia fana.
7
Bangunan candi Borobudur berbentuk limas berundak dan apabila dilihat dari atas merupakan bujur sangkar. Bangunan candi ada 10 tingkat. Tiga tingkat yang paling atas berbentuk bulat dengan tiga teras, teras pertama terdapat 32 stupa
berlubang, teras kedua terdapat 24 stupa berlubang, dan teras ketiga terdapat 16 stupa berlubang. Sehingga jumlah seluruhnya terdapat 72 stupa dan masing-masing stupa terdapat patung Budha.
Ditengah-tengah stupa tersebut terdapat stupa induk yang merupakan mahkota dari bangunan candi borobudur. Stupa induk bergaris tengah 9,90 meter. Tinggi hingga bab bawah pinakel 7 meter. Lebar dan panjang candi Borobudur 123 meter, keliling candi Borobudur 492 meter dan tinggi candi Borobudur kini 34,5 meter. Batu yang dipakai untuk membangun candi Borobudur yaitu kerikil andesit sebanyak 55.000 .
2.4 Letak Candi Borobudur
Borobudur berada di kawasan yang dikenal dengan nama kedu selatan. Tepatnya berada di kecamatan Borobudur, dareah tingkat II kabupaten Magelang, 95 km dari ibu kota Jawa Tengah, Semarang. Dari Yogyakarta berjarak 42 km, untuk mencapai Borobudur telah disediakan angkutan dari kota-kota di sekelilingnya menyerupai Muntilan, Magelang, Purwokerto, atau eksklusif dari Yogyakarta dan Semarang. Borobudur di berdiri diatas bukit kecil yang diratakan dan dikelilingi bukit serta gunung-gunung besar.
8
2.5 Usaha Penyelamatan Candi Borobudur
Usaha-usaha yang telah dilakukan untuk menyelamatkan keberadaan Candi Borobudur anatara lain:
1. Candi borobudur didirikan sekitar tahun 800 M.
2. Tahun 1814 Borobudur dikenal kembali berkat perjuangan Sir Thomas Stamford Raffles.
3. Tahun 1834 Rsidu Kedu memerintahkan untuk melaksanakan pencucian disekitar candi sehingga tampak bangunan candi seluruhnya.
4. Tahun 1850 dilakukan perjuangan memindahkan relief-relief Borobudur keatas kertas gambar.
5. Tahun 1973 diterbitkan monografi pertama wacana Borobudur.
6. Tahun 1882 ada undangan untuk membongkar seluruh bangunan dan memindahkan relief-relief ke sebuah museum.
7. Tahun 1885 YZERMAN melaksanakan penyelidikan, ia mendapat dibelakang kaki candi terdapat relief.
8. Tahun 1889 dibuat panitia khusu merencanakan evakuasi candi Borobudur.
9. Tahun 1905 pemerintah Belanda menyetujui undangan panitia dengan menyediakan biaya PL.48.800 dengan dilaksanakan Van Erp.
10. Tahun 1907 bulan Agustus Van Erp melaksanakan penggalian.
11. Tahun 1908 undangan Van Erp disetujui untuk melaksanakan usaha-usaha evakuasi lebih besar dari planning semula.
12. Tahun 1910 ditemukan terjadi keretakan gres pada bab candi.
13. Tahun 1911 pekerjaan Van Erp selesai Borobudur kembali utuh.
14. Tahun 1926 diketahui pengerusakan yang disengaja dari wisatawan asing yang ingin mempunyai bab dari bangunan candi sebanagi cinderamata.
15. Tahun 1929 disebut panitia khusu untuk meneliti lantaran kerusakan bangunan.
9
16. Tahun 1946 ditengah gejolak revolusi fisik, 2 orang jago purbaala dari india diundang untuk menelaah kerusakan candi Borobudur.
17. Tahun 1960 diadakan usaha-usaha permulaan evakuasi candi Borobudur.
18. Tahun 1963 catur unggal dan pejabat Kabupaten Magelang mengadakan peninjauan khusu ke candi Borobudur.
19. Tahun 1963 terbit keputusan penyedian biaya Rp. 38.000.000,00
20. Tahun 1964 mendapat anggaran embel-embel Rp. 50.000.000,00
Itulah aneka macam usaha-usaha dalam menemukan dan evakuasi keberadaan Cnadi Borobudur, sehingga semua masyarakat dunia kini sanggup melihat dan mempelajarai keberadaan candi Borobudur.
10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari laporan yang dijelaskan diatas sanggup disimpul beberapa hala sebagai berikut :
a. Diperkirakan candi Borobudur dibangun pada tahun 800 Masehi pada masa raja-raja Wangsa Syailendra berkuasa.
b. Borobudur berada di kawasan yang dikenal dengan nama kedu selatan. Tepatnya berada di kecamatan Borobudur, dareah tingkat II kabupaten Magelang, 95 km dari ibu kota Jawa Tengah, Semarang.
c. Berbagai cara sudah banyak dilakukan evakuasi dan pemugaraan candi Borobudur mulai dari ditemukan hingga sekarang.
d. Candi Borobudur merupakan candi terbesar agama Buddha yang ada di Indonesia.
1.2 Saran
1. Sebagi penerus bangsa kita wajib untuk lebih mengenal situs-situs sejarah yang ada di Indonesia sebagai materi pembelajaran sejarah khusunya siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mataram Baru.
2. Kita patut menjaga kelestarian atas keberadaan Candi Borobudur semoga tetap dikenal oleh mancanegara.
3. Untuk menambah wawasan akseptor didik sebaiknya pihak sekolah lebih mingkatkan kegiatan study tour keberbagai tempat bersejarah.
11
Daftar Pustaka
Dr.Soekmono, candi Borobudur – pustaka budaya umat insan Jakarta: pustaka jaya (1978).
Pt. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko unit taman wisata Parambanan, Tlogo, Prambanan, Klaten.
LAMPIRAN-LAMPIRAN GAMBAR
a. Foto-foto Candi Borobudur
b. Foto Arca dan Relif yang ada di Candi Borobudur
Arca Singa Penjaga Gerbang
Arca Buddha
Relif Karmawibhangga
Relief Lalitawistar
c. Lokasi Candi Borobudur Terletak di Indonesia
d. Denah Candi Borobudur
0 Response to "Laporan Karya Wisata Yogyakarta Dan Bandung"
Posting Komentar