Sistem Keamanan Jaringan Penyembunyian (Steganografi) Pesan Memakai Image Dan Mp3

BAB. I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Tidak semua info boleh diakses oleh setiap orang. Informasi merupakan sesuatu yang sangat berharga apabila info tersebut menyangkut perihal aspek-aspek keputusan bisnis, keamanan, ataupun kepentingan umum. Informasi yang terbatas pengaksesanya perlu dijaga keaslian, ketersediaan dan kerahasianya pada ketika info tersebut akan dikirim kepihak yang berhak. Terdapat aneka macam jenis teknik pengamanan info diantaranya dengan teknik “Steganografi”.
Steganografi berasalah dari bahasa Yunani yaitu steganos yang artinya “terselubung atau tersembunyi” dan graphein yang artinya “menulis” sehingga steganografi artinya yakni “menulis (tulisan) terselubung”. Teknik steganografi sudah digunakan lebih dari 2500 tahun. Steganografi yakni ilmu dan seni menyembunyikan (embedded) info dengan cara menyisipkan pesan di dalam pesan lain. Tujuan dari steganografi yakni merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Disamping itu steganografi juga sanggup digunakan untuk melaksanakan autentikasi terhadap suatu hasil karya sebagaimana pemanfaatan watermarking.
Steganografi terbagi menjadi beberapa zaman, yaitu ancient, renaissance, dan modern.
1. Ancient steganografi
Ancient steganografi telah dikenal semenjak zaman Herodotus (485-582 SM). Kemudian Pliny the Elder dengan invisible ink –nya.
2. Renaissance steganografi Renaissance
steganografi dimulai semenjak tahun 1518 oleh Johannes Trithemius yang menemukan cipher steganografi pada setiap karakter yang merepresentasikan sebuah kata. Tokoh lainnya yaitu Giovanni Battista Porta (1535-1615) yang memakai kulit telur sebagai cover object dan pesan yang ditulis sanggup dibaca sehabis kulit telur dilepaskan.
3. Modern steganografi Modern
steganografi oleh Simmons pada tahun 1983 di USA.
Beberapa rujukan penggunaan steganografi pada masa lampau yaitu :
- Pada tahun 480 sebelum masehi, seseorang berkebangsaan Yunani yaitu Demaratus mengirimkan pesan kepada polis Sparta yang berisi peringatan mengenai penyerangan Xerxes yang ditunda. Teknik yang digunakan yakni dengan memakai meja yang telah diukir kemudian diberi lapisan lilin untuk menutupi pesan tersebut, dengan begitu pesan dalam meja sanggup disampaikan tanpa menimbulakn kecurigaan oleh para penjaga.
- Penggunaan tinta yang tidak terlihat pada pesan lainnya.
Untuk menyisipkan pesan yang akan dikirim digunakan beberapa tipe media. Tipe media ini nanti yang akan digunakan sebagai media pembawa pesan diam-diam diantaranya file audio.
Berbeda dengan kriptografi, dimana karakter pesan diubah/diacak menjadi bentuk lain yang tidak bermakna, dalam steganografi pesannya itu sendiri tetap dipertahankan hanya dalam penyampaiannya dikaburkan/disembunyikan dengan aneka macam cara. , maka dalam steganografi yang pertama kali harus dilakukan oleh seorang steganalis yakni menemukan stego objek terlebih dahulu, hal ini lantaran pesan yang dirahasiakan disembunyikan (tidak nampak) dalam medium lain (cover).
b. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan menentukan judul dan menciptakan karya ilmiah ini yakni untuk menambah pengetahuan perihal teknik yang digunakan untuk melindungi info yang dirahasiakan dari orang yang tidak berhak selain kriptografi.
c. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam menuntaskan karya ilmiah ini yaitu dengan cara observasi dari aneka macam macam sumber contohnya dari buku-buku dan internet.
BAB. II LANDASAN TEORI
Ada aneka macam macam media yang bisa digunakan untuk menyisipkan info atau pesan yang akan dikirim. Secara teori, semua file umum yang ada di dalam komputer sanggup digunakan sebagai media, ibarat file gambar berformat JPG, GIF, BMP, atau di dalam musik MP3, atau bahkan di dalam sebuah film dengan format WAV atau AVI.
Media yang digunakan umumnya merupakan suatu media yang berbeda dengan media pembawa info rahasia, dimana disinilah fungsi dari teknik steganography yaitu sebagai teknik penyamaran memakai media lain yang berbeda sehingga info diam-diam dalam media awal tidak terlihat secara terang [Waheed, 2000].
Teknik Steganografi ini telah banyak digunakan dalam seni administrasi peperangan dan pengiriman sandi diam-diam semenjak jaman dahulu kala. Dalam perang Dunia II, teknik steganography umum digunakan oleh tentara Jerman dalam mengirimkan
pesan diam-diam dari atau menuju Jerman [Simmons., 1983].
Sebagai fungsi yang umum, steganography digunakan untuk menunjukkan cap khusus dalam sebuah karya yang dibentuk dalam format media elektronik sebagai identifikasi [Johnson, 2006].
Skema penyembunyian data dalam steganografi secara umum yakni sebagai berikut :

· Pada gambar di atas data atau info yang ingin disembunyikan disimpan dalam sebuah wadah (cover) melalui suatu algoritma steganografi tertentu (misalnya LSB). Untuk menambah tingkat keamanan data, sanggup diberikan kunci, biar tidak semua orang bisa mengungkapkan data yang disimpan dalam berkas wadah (cover). Hasil simpulan dari proses penyimpanan data ini yakni sebuah berkas stego (stego data/stego file).
· Sedangkan proses pengungkapan info dari berkas stego digambarkan pada gambar berikut :

Berkas stego diekstrak sehabis memasukkan kunci yang dibutuhkan. Hasil ekstraksi ini yakni info atau data yang disimpan beserta berkas stego. Dalam kebanyakan teknik steganografi, ekstraksi pesan tidak akan mengembalikan berkas stego tepat sama dengan berkas wadah (cover) ketika pesan disimpan, hal ini lantaran ketika penyimpanan pesan tidak dilakukan pencatatan kondisi awal dari berkas wadah yang digunakan untuk menyimpan pesan. Dengan demikian jikalau diingikan penghilangan pesan dari berkas stego maka yang sanggup dilakukan diantaranya yakni dengan melaksanakan pengubahan nilai pixel secara acak dari daerah pixel – pixel pesan disimpan dalam berkas.
BAB. III PEMBAHASAN
a. Steganalisis dan Stegosystem
Steganalisis sanggup diartikan sebagai suatu seni dan ilmu dalam mendeteksi info tersembunyi. Stegosystem pada pada dasarnya berisi perihal penyerangan-penyerangan yang dilakukan terhadap suatu sistem steganografi. Terdapat dua jenis penyerang yaitu penyerangan pasif dimana penyerang hanya sanggup memotong data dan penyerangan aktif dimana penyerang juga sanggup memanipulasi data.
Steganografi tenyata digunakan juga untuk melaksanakan tindakan criminal. Diduga juga steganografi digunakan oleh para teroris untuk menjalankan aksinya. Dengan steganografi peta, target , dan rencana tindakan teroris disamarkan dalam situs-situs mailing list olahraga dan pada situs-situs porno. Maka dari itu kelebihan dari steganografi sangat disayangkan bila digunakan untuk tujuan kejahatan. Tindakan kejahatan lainnya yang mungkin difasilitasi oleh steganografi yaitu untuk perjudian, penipuan, virus, dan lain-lain.
Ada beberapa istilah dalam steganografi yaitu :
- Carrier file : file yang berisi pesan rahasia
- Stego-medium : media yang digunakan untuk membawa pesan diam-diam atau menyisipkan pesan diam-diam tersebut.
- Redundant bits : sebagian info yang terdapat di dalam file yang jikalau dihilangkan tidak akan menimbulakn kerusakan yang signifikan (bagi indera manusia)
- Payload : info yang akan disembunyikan
Kata steganografi menjadi sering disebut di masyarakat gotong royong dengan kata kriptografi sehabis pemboman gedung WTC di AS, dimana para pejabat AS mengkalim bahwa para teroris menyembunyikan pesan-pesan kegiatan terornya dalam aneka macam gambar porno, file MP3 dan web site tertentu. Novel Da Vinci Code pun turut mempopulerkan steganografi dan kriptografi
b. Metode Steganografi Audio
Ada beberapa cara untuk mengaplikasikan steganografi pada file audio yaitu :
· Low Bit coding
Cara ini lazim digunakan dalam teknik digital steganografi yaitu mengganti LSB input setiap samplingnya dengan data yang dikodekan. Dengan metode ini laba yang didapatkan yakni ukuran pesan yang disispkan relative besar, namun berdampak pada hasil audio yang berkualitas kurang dengan banyaknya noise.
· Phase coding
Metode kedua yang digunakan ini yakni merekayasa fasa dari sinyal masukan. Teori yang digunakan yakni dengan mensubstitusi awal fasa dari tiap awal segment dengan fasa yang telah dibentuk sedemikian rupa dan merepresentasikan pesan yang disembunyikan. Fasa dari tiap awal segment ini dibentuk sedemikian rupa sehingga setiap segmen masih mempunyai hubungan yang berujung pada kualitas bunyi yang tetap terjaga. Teknik ini menghasilkan keluaran yang jauh lebih baik daripada metode pertama namun dikompensasikan dengan kerumitan dalam realisasinya.
· Spread Spectrum
Metode yang ketiga yakni penyebaran spektrum. Dengan metode ini pesan dikodekan dan disebar ke setiap spectrum frekuensi yang memungkinkan. Maka dari itu akan sangat sulit bagi yang akan mencoba memecahkannya kecuali ia mempunyai jalan masuk terhadap data tersebut atau sanggup merekonstruksi sinyal random yang digunakan untuk membuatkan pesan pada range frekuensi.
· Echo Hiding
Metode terakhir yang sering digunakan yakni menyembunyikan pesan melalui teknik echo. Teknik menyamarkan pesan ke dalam sinyal yang membentuk echo. Kemudian pesan disembunyikan dengan menvariasikan tiga parameter dalam echo yaitu besar amplitude awal, tingkat penurunan atenuasi, dan offset. Dengan adanya offset dari echo dan sinyal orisinil maka echo akan tercampur dengan sinyal aslinya, lantaran sistem indera pendengaran insan yang tidak memisahkan antara echo dan sinyal asli.
c. Steganografi dengan Media File Audio
MPEG (Moving Picture Expert Group)-1 audio layer III atau yang lebih dikenal dengan MP3, yakni salah satu dari pengkodean dalam digital audio dan juga merupakan format kompresi audio yang mempunyai sifat “menghilangkan”. Istilah menghilangkan yang dimaksud yakni kompresi audio ke dalam format mp3 menghilangkan aspek-aspek yang tidak signifikan pada indera pendengaran insan untuk mengurangi besarnya file audio.
MP3 yakni pengembangan dari teknologi sebelumya sehingga dengan ukuran yang lebih kecil sanggup menghasilkan kualitas yang setara dengan kualitas CD. Spesifikasi dari layer-layer sebagai berikut:
· Layer 1: paling baik pada 384 kbit/s
· Layer 2: paling baik pada 256...384 kbit/s, sangat baik pada 224...256 kbit/, baik pada 192...224 kbit/s
· Layer 3: paling baik pada 224...320 kbit/s, sangat baik pada 192...224 kbit/s, baik pada 128...192 kbit/s
Kepopuleran dari mp3 yang hingga ketika ini belum tersaingi disebabkan oleh beberapa hal. Pertama mp3 sanggup didistribusikan dengan gampang dan hampir tanpa biaya., walaupun sebetulnya hak paten dari mp3 telah dimiliki dan penyebaran mp3 seharusnya dikenai biaya. Walaupun begitu, pemilik hak paten dari mp3 telah menunjukkan pernyataan bahwa penggunaan mp3 untuk keperluan perorangan tidak dikenai biaya. Keuntungan lainnya yakni kemudahaan jalan masuk mp3, dimana banyak sofware yang sanggup menghasilkan file mp3 dari CD dan keberadaan file mp3 yang bersifat ubiquitos (kosmopolit).
Pada pembahasan ini akan digunakan software MP3Stego untuk menyembunyaikan pesan kedalam file MP3. Program ini digunakan hanya untuk membuktikan bahwa steganografi dalam MP3 sanggup dilakukan. Seperti yang disebutkan diatas, MP3Stego sanggup digunakan untuk steganografi. Cara kerja dari aktivitas ini menurut dari teknik kompresi audio dari WAV ke MP3. Seperti yang sudah diketahui, MP3 yakni kompresi yang bersifat “menghilangkan” data-data yang tidak signifikan bagi indera pendengaran manusia, maka dari itu aktivitas ini memakai laba itu dengan tidak menghilangkan seluruh data yang redundant, melainkan digantikan dengan pesan yang akan dimasukan.
Secara umum proses pengkodean dan kompresi MP3 terbagi menjadi dua siklus iterasi yaitu di dalam siklus iterasi berupa siklus untuk pengesahan dan di luar siklus iterasi untuk pengendalian distorsi dan noise. Berikut ini merupakan gambar sketsa kompresi MP3 yaitu :

MP3Stego memasukan data pada ketika proses kompresi pada proses di dalam siklus iterasi. Proses penyembunyian pesan secara garis besar yakni pesan dikompresi kemudian dienkripsi dan terakhir disembuyikan pada rangkaian bit MP3. Setelah mengalami kompresi, kemudian pesan tersebut dienkripsi untuk menjami keamananya. Seperti yang telah dibahas diatas, pesan steganografi dianggap sanggup diketahui keberadaannya maka untuk keamanan pesan tersebut harus dilakukan tindakan pengamanan, antara lain enkripsi. Enkripsi yang digunakan yakni 3DES yang sudah teruji keandalannya, sehingga walaupun keberadaannya diketahui isi pesan akan tetap aman.
Kemudian dilanjutkan dengan proses penyebaran pesan terenkripsi pada rangkaian bit MP3. Proses ini merupkan proses yang terumit dalam keseluruhan proses. Pertama-tama proses ini terjadi pada di dalam siklus iterasi, di dalam siklus iterasi ini terjadi kuantisasi data dari sinyal input yang sesuai dengan model sistem indera pendengaran manusia, dan mengumpulkan data-data tersebut hingga mencapai ukuran yang tepat sehingga sanggup dikodekan. Sedangkan siklus lainnya memastikan data memenuhi spesifikasi model sistem indera pendengaran manusia. Kemudian untuk menyisipkan pesan, pesan dijadikan parity bit untuk Huffman code dan scale factor. Tentu saja dengan penggantian parity ini harus ada yang disesuaikan, yaitu tahap simpulan dari dalam siklus iterasi. Penyebaran data dilakukan secara acak yang didasarkan atas SHA-1.
MP3Stego mempunyai kelemahan lantaran software ini hanya merupakan aktivitas bebas yang belum disempurnakan. Salah satu kelemahanya yaitu MP3Stego tidak bisa menampung pesan yang mempunyai ukuran yang besar lantaran besarnya ditentukan dari besar frame MP3 dimana setiap frame hanya sanggup menampung 1 bit saja. Adapun spesifikasi file yang harus dipenuhi sebagai carrier file yaitu dalam format WAV, 44100Hz, 16 bit, PCM, dan mono. Jika tidak memenuhi spesifikasi tersebut proses penyisipan pesan akan gagal. Dan jikalau MP3 hasil kompresi tidak dalam bentuk mono maka akan mengakibatkan kecurigaan.
c. Percobaan
· Menyisipkan File Pribadi Pada File Gambar
Langkah-langkahnya yaitu :
1) Siapkan file yang akan disisipkan dan file gambar sebagai media untuk menyisipkan file pribadi. Simpan dalam satu folder. File langsung disimpan dalam format .txt dan file gambar dalam format .jpg.

2) Kemudian add file langsung tersebut pada “new RAR archieve” (pesan.rar).

Kaprikornus terdapat 3 file dalam folde C:\rahasia

3) Buka “command prompt atau cmd”.
4) Arahkan ke folder C:\rahasia

5) Ketik copy /b twiti.jpg + rahasia.rar twiti_hid.jpg
twiti.jpg yakni file gambar asal, rahasia.rar yakni file yang akan disisipkan sedangkan twiti_hid.jpg yakni file yang mengandung kedua file tersebut.


Maka kini file rahasia.rar (file rahasia.txt yang di”rar”kan) telah berhasil di sisipkan pada file twiti_hid.jpg. Saat file twiti_hid.jpg dibuka tidak akan timbul kecurigaan. Seperti gambar di bawah ini :

Jika ingin mendapat file rahasia.txt kembali dari gambar di atas maka kita harus melaksanakan perintah ibarat dibawah ini :

Setelah itu akan muncul file twiti_hid.rar. Extract file tersebut kemudian akan muncul file rahasia.txt
· Menyisipkan File Pribadi Pada File MP3
Langkah-langkahnya yaitu :
1). Siapkan file langsung yang akan disisipkan dan file .wav dengan spesifikasi format WAV, 44100Hz, 16 bit, PCM, dan mono jikalau tidak maka proses penyisipan akan gagal. Disini saya memakai file LoopyMusic.wav dan file langsung secret.txt. Simpan kedua file ke dalam folder yang sama dengan software MP3Stego (dalam sat direktori). Proses ini akan dilakukan di command promt.
2). Kemudian kita memulai untuk mengencode file LoopyMusic.wav menjadi LoopyMusic.mp3. Ketikan encode -E pesan.txt rx.wav rx.mp3. Kemudian akan muncul pernyataan meminta sebuah kata diam-diam yang akan digunakan dalam proses enskripsi dan penyebaran pesan dan juga meminta confirm/mengetik ulang kata diam-diam tersebut. Berikut ini merupakan gambar dari proses encodingnya, kata diam-diam yang digunakan yakni “meka” :

Terdapat beberapa pilihan dalam proses encoding yaitu :

3). Kemudian dari file LoopyMusic.mp3 kita akan mencoba mengambil pesan yang disembunyikan sebelumnya. Ketikan decode -X rx.mp3. Lalu aktivitas akan menanyakan kata diam-diam yang digunakan pada ketika proses kompresi sebelumnya. Sama ibarat tadi aktivitas akan meminta mengetik/confirm kata diam-diam tersebut. Kemudian akan dihasilkan file dalam format PCM dan LoopyMusic.mp3.txt. Berikut merupakan gambar proses decoding yaitu :

Sama ibarat proses encoding, pada proses decoding terdapat aneka macam macam pilihan yaitu :

File-file yang ada dalam MP3Stego yaitu :

Kemudia pada file LoopyMusic.mp3.txt mempunyai isi sebagai berikut :
Menggunakan MP3. Tampak terang bahwa file yang dihasilkan sama dengan
file yang disispkan tadi.
Apabila pada proses decoding kita memasukan kata diam-diam yang salah maka proses sanksi tetap dilakukan tetapi pada akibatnya akan muncul pesan error oleh aktivitas tersebut, ibarat gambar dibawah ini :

Kemudia saya akan mencoba menyisipkan file yang lebih besar yaitu file readme.txt yang terdapat pada aktivitas itu. Maka hasil yang didapatkan sabagai berikut :

BAB. IV KESIMPULAN
Dari uraian di atas sanggup ditarik berberapa kesimpulan yaitu :
- Steganografi merupakan metode untuk menyembunyikan pesan di dalam sebuah pesan baik yang berupa image, suara, dan file-file yang mengandung teks tanpa mengambarkan cirri-ciri perubahan yang kasatmata atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari file semula sehingga orang lain tidak menyadari bahwa ada sesuatu didalam pesan tersebut.
2. Keunggulan teknik steganografi dibandingkan dengan teknik kriptografi yaitu dengan steganografi keberadaan pesan yang disembunyikan tidak sanggup dideteksi dengan gampang lantaran pesan disembunyikan sedemikian rupa sehingga tidak akan mengakibatkan kecurigaan. Sedangkan untuk kriptografi keberadaan dari info yang disembunyikan dengan terang diketahui.
3. File yang telah mengalami kompresi dengan dengan disisipi pesan memakai MP3Stegos tidak sanggup diberlakukan layaknya ibarat file MP3. Jika file tersebut dipotong maka akan menghasilkan bunyi yang jelek.
4. Jika proses enkripsi memakai kata diam-diam yang palsu akam menghasilkan pesan error dari program. Kaprikornus tanpa kata diam-diam pesan tetap kondusif tidak sanggup diakses oleh pihak lain.
5. File yang akan disisipkan dihentikan terlalu panjang, maksimum data 14964 bits. Jika melebihi batas maksimum maka proses encoding akan error.
6. Penggunaan MP3Stego sebagai alat steganografi ternyata mempunyai hasil yang cukup baik. Hal ini membuktikan bahwa audio steganografi sanggup dilakukan Dengan adanya pengamanan enkripsi data memakai 3DES dan juga penyebaran data yang dilakukan secara acak mnggunakan prinsip SHA-1 yang mana keduanya telah diuji ketangguhannya. Pesan yang disimpan akan kondusif tidak sanggup diakses oleh orang yang tidak mempunyai kata diam-diam yang dipakai. File mp3 dari hasil kompresi tidak sanggup diperlakukan sama ibarat file mp3 biasanya, ibarat dipotong. Selain itu error handling dari aktivitas ini memadai sehingga aktivitas ini sanggup digunakan dengan keamanan yang terjamin.
Karena masih terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penyusun sehingga masih terdapat banyak kekurangan pada karya ilmiah ini maka saya mengaharapkan saran dan kritik bagi para pembaca. Karya imiah ini sanggup dikembangkan lagi lantaran masih ada beberapa hal yang masih bisa diperdalam bagi yang ingin mengembangkanya.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "Sistem Keamanan Jaringan Penyembunyian (Steganografi) Pesan Memakai Image Dan Mp3"
Posting Komentar